Already 4 years..

Sunday, March 06, 2016


Yippie, akhirnya nge-blog tentang curcolan di sini. Wkwkwk..

Ngomong-ngomong, tanggal 3 maret kemarin usia pernikahan saya genap 4 tahun ternyata. Niatnya sih mau bikin postingan pas hari H, tapi apa daya saya terserang flu berat dan harus istirahat.

Its Already 4 years..

Engga kerasa juga sih udah empat tahun aja ngejalanin hidup bareng papi. Boleh dong di Flashback yaaa...

***

20 Juni 2011
Awal suami memperkenalkan saya kepada keluarga, padahal ya kita kenal juga baru ajah. Tapi dengan pede-nya dia "nyatakan cinta" dan bilang ingin serius. Guess what? for the first time, i don't believe what his said. Saya pikir hanya bercanda kalau dia berniat menikahi saya, setelah saya tantang bahwa saya engga mencari pacar tapi suami. Tapi nyatanya emang serius dia mau menikahi saya. 

Di kenalin sebagai orang terdekat di dalam keluarganya dia, membuat saya agak salting sih sebenernya. Pasalnya, saya sudah kenal terlebih dahulu dengan adik-nya. Karena sebelumnya saya memang bekerjasama dalam game online buatan adiknya itu. Dulu saya mencari penghasilan di game sih.

Akhirnya dengan singkat cerita, setelah kami berkenalan. Di ajak jalan - jalan lah saya bareng keluarganya suami rekreasi ke Kawah Putih. Foto - foto and we having fun together.





3 September 2011
Selang tiga bulan setelah suami membuat pernyataan serius, suami meminta izin kepada orangtua saya untuk melamar saya. Jujur saya kaget, saya aja yang dulunya pacaran terlama hampir tiga tahun engga kunjung di lamar. Eh ini baru juga kenal udah di lamar aja. Langsung ngadep ortu pula.

Kaget-gelisah-gundah jadi satu deh, Sumpah saya pikir suami saya hanya yahh.. janji doang, Ternyata oh ternyata. Begitu suami membicarakan hal serius tentang lamaran, maka tepat tanggal 3 september 2011 resmi melamar saya. Waktu itu kalo engga salah lagi momen-nya lebaran berapa hari gitu deh, soalnya saya sama mama sempet kelimpungan nyari bahan baku untuk acara makan - makannya karena di pasar banyak penjual yang masih tutup.






Tepat jam 10 pagi, keluarga besar dari suami datang dan membawa beberapa barang. Dan pada akhirnya kedua keluarga besar berembuk menentukan tanggal pernikahan. Awalnya sih sempat galau, karena status saya yang masih menjadi mahasiswa kala itu. Tapi etss.. jangan mengira umur saya masih muda ya, hihihi. Saya telat kuliah karena kondisi kesehatan saya. Saya lulus SMA itu tahun 2004, baru melanjutkan kuliah lagi tahun 2009. Jadi, selama lima tahun saya telah menjalani pengobatan intensif keluar masuk rumah sakit, di rawat inap, dsb. Lima tahun waktu yang yah.. cukup panjang untuk saya menjalani itu semua.


Oktober - Desember 2011, Januari 2012.
Setelah acara lamaran, akhirnya tanggal pernikahaan-pun keluar. Setelah diskusi alot tentunya. Maka di tetapkanlah tanggal 3 Maret 2012 di Depok, kami akan melangsungkan pernikahan. Konsentrasi saya benar - benar terpecah. Bagaimana ceritanya saya harus mempersiapkan pernikahan saya disambi mengerjakan tugas akhir saya yang di depan mata. Waktu saya kurang lebih enam bulan sejak lamaran untuk mempersiapkan segalanya. Sebenarnya dari pihak keluarga suami, meminta bahwa pernikahan kami sebaiknya dilangsungkan di Bandung saja. Akan tetapi, saya menolak, dengan alasan saya masih harus mengurus kuliah dan tugas akhir yang banyak menyita waktu saya. Dan saya gak mau leyeh - leyeh terima jadi terus nikah. Saya mau menjadi seksi sibuknya, karena biar bagaimanapun ini pernikahan saya jadi harus sesuai dengan keinginan saya tentunya.

Maka, karena acara akad dan resepsi diadakan di kota saya tinggal. Saya harus mempersiapkan segalanya sendiri plus meminta bantuan orang tua sih. Suami gak bisa bantu, karena dia juga kan sibuk kerja di Bandung. Biaya pernikahan kami ini murni dari hasil saya mencari uang di game online dan murni hasil kerja suami sendiri. Tanpa suntikan dana dari orangtua loh. Serius deh. 

Keluarga saya, keluarga yang pas-pas-an banget. Mereka juga gak ada dana lebih untuk membantu biaya menikah kami. Wong, kuliah juga hasil dari cari uang di game dan penghasilan sambilan saya yang lain. yang pastinya halal yaaaa.. 

Uang mereka kesedot biaya berobat saya selama ini. Pasien dengan bolak balik ke meja operasi itu kan butuh dana besar. Memang di ganti sih sama perusahaan tapi kan kalau ada kelebihan biaya pasti nombok. Belum lagi obat-nya yang sekali nembus obat itu pasti di angka 1 ke atas karena sangking rare-nya.

Pokoknya, mulai dari acara lamaran-pengajian-sampe nikah murni dari hasil saya dan suami. Yang namanya menikah kan niat-nya udah baik kan ya. Tapi ada aja kendalanya, seperti uang suami yang tiba-tiba harus keluar puluhan juta demi err.. yah ketiban sial kali ya. Ulah seseorang yang dekat dengannya. Alhasil kami memutar otak untuk mencari kekurangannya.

Suami pada akhirnya menguatkan saya. Dia bilang, kita harus sama - sama sholat dan berdoa meminta diberikan jalan yang terbaik. Dan alhamdullilahnya rejeki-nya ada. Iya, saya muter - muter keliling Jakarta test food sana sini, mencari vendor wedding, dan mencari gedung pernikahaan. Dana terbatas. Googling teruss nyari referensi catering sesuai dengan anggaran di sambi ngerjain proyek tugas akhir yang tak kunjung selesai belum acara KP. Duhh.. otak rasanya pengen mengeluarkan asap.


Untungnya saya keliling Jakarta gak sendiri, ada mama yang setia nemenin saya kemana-pun mau test food. Ada ayah yang kalau lagi libur kerja-nya mau nyupirin kami untuk mencari gedung pernikahan. Ada sahabat saya; lucretia family, terutama ojan yang rela nemenin test food malem - malem plus ujan-ujanan di cibubur. Yess! i still remember ^^

Bagaimana saya bisa melakukan semua ini tanpa mereka?
Walaupun orangtua saya tidak bisa memberikan dana untuk hari pernikahan saya akan tetapi saya amat terbantu dengan mereka mau nemenin saya kesana kemari nyicipin makanan dari satu nikahan ke nikahan lain, nego sama pihak catering dan hal lain yang tidak bisa saya lakukan seorang diri.

Saya juga gak bisa meminta bantuan suami, karena dia memang lagi sibuk kerja mencari sisa kekurangannya. Tapi begitu fix dengan catering yang sesuai budget dia langsung meluncur ke Depok.


24 Febuari 2012
Di rumah saya mengadakan pengajian. Walaupun sebenarnya saya masih pusing mau dilanjutin lagi apa engga niatan nikahnya. Terlebih uang suami juga raib seketika karena perbuatan orang tak bertanggungjawab dan yah bikin ilfil sih sebenernya. Saya juga berpikir kedepannya gimana dengan "orang" itu yang masih ber-ulah terus. Tapi, lagi - lagi suami terus menguatkan saya harus terus ber-ikhtiar dan berdoa meminta jalan terbaik dari Allah S.W.T.




3 Maret 2012.
Akhirnya setelah masa persiapan enam bulan yang penuh perjuangan, kami melangsungkan pernikahan. Untuk masalah tempat, alhamdulillah banget ada aa tiri saya yang kebetulan bekerja di brimob maka saya-pun memutuskan gedung pernikahan yang masuk anggaran kami adalah di Gedung Mako Brimob Satya Harprabu, Kelapa Dua Depok. Untuk tamu undangan, kami hanya mengundang orang terdekat saja, acara pernikahan kami sederhana tidak seperti pernikahan teman saya ataupun temen suami yang mewah. Tidak.. karena dana kami terbatas jadi kami hanya mengundang yang kami kenal dekat.






bareng om Ferly

Bareng kang Onno W. Purbo dan Istri

Semua persiapan mulai dari akad dan resepsi sudah saya serahkan kepada pihak catering. Awalnya saya berniat untuk engga paketan dengan catering, tapi ujung-ujungnya saya yang kerepotan sendiri. Tambahan dari saya adalah saya ingin dekorasi yang sedikit ada jepang - jepangnya. Mulai dari rekuesan saya dekorasi Full Bunga segar berikut rumput dan alang-alang yang asli, kemudian saya menghubungi pepen-sempai merayu dia supaya Umaku Eisa Shinka Indonesia (Taiko Okinawa) mau mengisi acara di pernikahaan saya, yang notabene saya mantan member-nya masa sih engga mau ngisi acara :p. Dan pada akhirnya pepen sempai setuju dan mau mengisi acara. Belum lagi merayu temennya adek untuk membuatkan 1000 origami bangau yang nantinya akan di gantung di dekorasi. Plus saya hunting pernak pernik jepang di event jejepangan, untuk tambahan dekorasi luar.  







Semua acara pernikahan pada hari H engga ada yang sempurna, begitupun dengan pernikahan saya. Walaupun udah saya wanti - wanti jauh hari dengan pihak catering supaya dekorasi-nya sesuai dengan apa yang saya inginkan tapi tetap saja ada yang miss. Enaknya mereka itu bertanggung jawab, dan secara sekejap mampu mendekor ulang sedikit yang miss itu. Belum lagi drama dari kedua keluarga. Namanya menikah kan bukan hanya aku, kamu tapi berikut aku, kamu, keluargaku dan keluargamu. Ada aja salah paham yang terjadi.


10 Maret 2012
Tepat seminggu usia pernikahan kami, kami mengadakan acara selametan keluarga besar dari orangtua saya, pihak mama. Ya selametan ala kadarnya yang hanya dihadiri oleh keluarga dari Bogor.






***
Setelah menikah-pun bukannya adem ayem juga sih. Secara baru kenal kita, langsung diajak nikah. Jadi ya pacarannya pas nikah. Kalau pacaran sebelum nikah kan minta putus gampang, nah pacaran sesudah nikah itu kalau mau minta pisah itu susah amit - amit, kudu mikir ribuan kali karena banyak pertimbangannya. 

Enaknya pacaran sesudah nikah itu, mau ngelakuin apa aja halal :p. Seperti saya jalan gandengan tangan di event jejepangan UI. Atau melakukan hal lain yang selama pacaran kemarin di anggap haram. you know what i mean :p.

Bareng adek,Mirip engga kita??

Gak selamanya pernikahan itu yang enaknya aja, saya mengalami masa ketika awal menikah dengan suami, sempat ribut hebat dan pengen minta pisah, tapi Allah S.W.T engga kasih kita pisah malah di berikan rejeki; Hana - chan.

Hana - Chan ada setelah usia pernikahan saya memasuki enam bulan. Keberadaan Hana - chan pun tidak saya rasakan di perut ini. Saya juga engga tau bahwa ada kehidupan lain di badan saya. Di mulailah perjuangan saya untuk tetap sehat demi Hana - chan, seperti terpaksa makan sayur (saya paling gak suka sayuran), ikutan senam ibu hamil, ikutan seminar parenting dsb. Saya benar - benar menjaga kehamilan saya selama sembilan bulan kemarin.


30 Maret 2013
Hana - Chan lahir menghirup udara di dunia dengan sehat walafiat pada tanggal 30 Maret 2013. Sempat drama sih ketika ngelahirin Hana-chan. Pasalnya suami lagi pendidikan di Bandung selama seminggu, kemudian ketuban saya pecah sebelum waktunya plus tiga dokter yang rencananya bakalan mendampingi saya absen semua karena hari itu adalah perayaan malam misa. Saya memakai tiga dokter karena latar belakang penyakit saya, jadi selama kehamilan Hana - chan saya benar - benar di pantau terus. Beresiko memang, tapi saya pantang menyerah. 



28 April 2013
Tepat sebulan, saya mengadakan akikah dan acara potong rambut kecil - kecilannya Hana - chan. Mengundang seluruh kerabat yang ada, pengajian dari orang komplek plus orang - orang komplek juga di undang untuk menghadiri akikah-nya Hana - chan.








30 Maret 2014
Tepat Hana - chan setahun, sedangkan usia pernikahanan kami tanggal 3 Maret 2014 tepat dua tahun. Acara ultah Hana - chan yang setahun dirayakan bareng temen - temen kompleknya, turut hadir juga kerabat dari kedua keluarga.






30 Maret 2015
Hana - chan ultah yang ke-dua tahun, kali ini kami hanya merayakan kecil - kecilan, Tidak mengundang sanak famili karena sebagai perpisahan juga bahwa kami akhir tahun 2015 akan pindah rumah. Sedih sih harus meninggalkan rumah yang nyaman dan mau kemana aja deket en enak pula. Tapi, suasana di sana membuat saya engga nyaman dan bagaikan burung dalam sangkar.  







***

Kisah singkat tentang perjalanan pernikahan saya, panjang yaa? wkwkkwkw.. udah di sortir sih segitu tadinya mau ditambah lagi. LOL.

Di usia pernikahan kami yang baru saja empat tahun ini, banyak pelajaran yang bisa kami ambil hikmahnya. Terutama setelah Hana - chan hadir di tengah - tengah kehidupan kami yang sempat renggang. 

Entah kenapa, walaupun saya baru mengenal suami saya dulunya tapi saya percaya aja bahwa saya bakalan nyaman sama suami. Dan benar, suami adalah orang yang bertanggung jawab terhadap keluarga, bisa menghadapi saya yang terkadang suka "out control" ketika penyakit saya kambuh, dan hal- hal lainnya.

Kalau di tanya cinta gak sama suami?
YA CINTA-LAH!, tapi menikah itu bukan sekedar cinta, tapi bagaimana pria yang kita nikahi itu benar - benar bisa bertanggung jawab terhadap istri dan anak - anaknya. Dan suami saya sejauh ini sudah membuktikannya. 

Saya tau, suami juga memiliki kekurangan. Seperti dia cuek, tidak terlalu peka, kalau urusan bagi tugas kerja dirumah suka di tunda - tunda, banyak alesannya,  terkadang suka jorok ; naro barang - barang se-enak udel'e dan beberapa kelakuan dia yang bikin saya kesal. Saya mempunyai sifat yang sangat bertolak belakang dengan suami. Suami itu engga terlalu peduli rumah bersih atau kotor. Yang jelas, begitu di rumah hal pertama yang dia lakukan adalah mainan gadget dan Lepi. Sedangkan saya, sehari aja beberes rumah bisa sampai empat kali *hahaha*, biar dikata rumah masih berantakan di jamin lantai kinclong dan debu gak bakalan bertahan lama di rumah. Belum lagi pekerjaan rumah lainnya yang saya lakukan itu harus bersih dan rapi. Jadinya ada aja sehari ya di rumah itu ribut kecil sama suami. Mulai dari menyimpan barang tidak pada tempatnya dan acara bersih - bersih yang sudah di sepakati berdua. 

Fiuh... walaupun banyak kekurangan, suami banyak kelebihannya juga sih. Hal inilah yang menurut saya saling mengisi satu sama lain, saling melengkapi satu dengan lainnya. Suami yang mempunyai otak di atas rata - rata; saya menyebutnya kamus berjalan. Karena dia mengetahui hal -  hal yang tidak saya ketahui sebelumnya. Belum lagi jago di bidang yang dia sukai, lulusan Teknik Sipil ITB malah kerja di Perusahaan Telekomunikasi besar yang berlatar belakang IT yang jelas - jelas bukan bidang jurusannya suami. 

Di bandingkan dengan saya yang otak-nya pas - pas-an, saya hanya bisa melakukan hal yang bisa saya lakukan sisanya saya isi dengan semangat dan pantang menyerah. Terkadang gak enak juga suka di becandain sama suami, saya udah nanggepin serius dia cerita apa ehhh taunya bohongan. Kan kesell. Wkwkwk.

Di perayaan hari nikah kami yang ke-empat tahun ini, harapan saya adalah kami makin bisa mendekatkan diri lagi ke Allah.S.W.T. Makin banyak rejeki yang halal dan barokah, membangun rumah di surga, tetap istiqomah, banyak membuka usaha di luar, di berikan kesehatan semua keluarga, dan yang terpenting kami harus menjadi lebih baik lagi sebagai pasangan dan juga orangtua bagi anak - anak kami kelak.


P.S.
Kami tiap tahun tidak merayakan hari jadi kami dengan candle light dinner hanya saja kebiasaan suami adalah membelikan bunga dan coklat kesukaan saya ^^

Terimakasih suamiku sudah menemani selama empat tahun ini, hidup adalah proses. Kita harus ber-proses menjadi manusia yang lebih baik lagi di mata Allah S.W.T.




You Might Also Like

5 comments

  1. so sweet.. pernikahan memang seperti ujian hidup yang sesungguhnya ya Mak.. selamat 4 tahun pernikahan Mak, semoga langgeng hingga kesurga ya Maaaak. Aaaaamiinn

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aminn.. makasih ya mak adriana atas doa-nya ^^

      Delete
  2. Happy anniversary, Mbak. Semoga bahagia selalu bersama keluarga kecilnya :)

    ReplyDelete
  3. Cerita yang terekam baik, mudah-mudahan terus bersama dalam satu cinta ya mbaknya.

    Salam,
    Syanu.

    ReplyDelete

Like me on Facebook

Subscribe