Drama Review: Flowers From Algernon (アルジャーノンに花束を)

Saturday, March 19, 2016

Flowers From Algernon/Algernon Ni Hanataba o 
(アルジャーノンに花束を)


Hola, kali ini saya kepingin banget bahas drama jepang yang menurut saya bikin nangis guling - guling. Hiks.
Kebiasaan nonton drama korea begitu balik lagi nonton drama jepang saya sedikit mengalami 'jetlek'. Wkwkwk..

Drama seri yang diperankan oleh Yamapi (Tomohisa Yamashita) ini berkisah tentang seorang pria yang memiliki keterbelakangan mental sejak lahir. Drama ini di adaptasi dari novel Amerika yang memiliki judul serupa dan merupakan buah karya seorang penulis bernama Daniel Keyes.



Sebenarnya di Amerika sendiri film yang mengangkat kisah novel Flowers From Algernon ini sudah ada sejak tahun 1968, berjudul CHARLY dan Cliff Robertson berhasil membawa pulang piala Oscar sebagai Aktor Pria Terbaik kala itu.

Hmm.. bagaimana dengan film drama versi jepangnya ya?
Di Jepang sendiri Flowers From Algernon ini rupanya sudah di buat drama seri-nya pada tahun 2002 yang diperankan oleh Yusuke Santamaria dan disiarkan di Stasiun Fuji TV. Kemudian tahun 2015 kemarin Judul serupa-pun di remake kembali namun dengan tokoh utama yang 'fresh'. 

Drama yang mulai tayang sejak tanggal 10 April - 12 Juni 2015 di Stasiun Televisi TBS, disiarkan setiap hari jumat malam dan memiliki total 10 episode. 

Pendek ya? iyalah! emangnya sinetron Indonesia yang sampe ratusan :p

The Story begin..


Sakuto Shiratori (cast: Yamapi) berusia 28 tahun, memiliki keterbelakangan mental sejak lahir. Sebelum ayahnya - Hisato Shiratori (Cast. Issei Ishida) meninggal, Sakuto "dititip" untuk bekerja di perusahaan pengiriman bunga "Dream Flower Service" sejak ia berumur 15 tahun yang dimiliki oleh teman seperjuangan  - Junichiro Takebe (cast. Masato Hagiwara). Dream Flower Service bukan perusahaan pengiriman bunga biasa, terlebih seluruh karyawannya "bermasalah".


Suatu hari Sakuto bersama temannya Ryuichi Yanagawa (cast. Masataka Kubota) mendapat tugas untuk mengirim sebuket bunga mawar kepada seorang wanita yang bernama Mochizuki Haruka (cast. Chiaki Kuriyama) yang tinggal di sebuah apartemen. Pertemuan Sakuto dengan Mochizuki Haruka yang belakang di ketahui bekerja di Brain Physiology Research Centre, merupakan cikal bakal perubahan besar di kehidupan Sakuto.



Di lain tempat, Tikus putih percobaan milik Profesor Daigo Hachisuka (cast. Kanji Ishimaru), tepatnya di kantor Brain Physiology Research Centre menghilang. Tikus yang di beri nama Algernon ini bukan sembarang tikus, akan tetapi tikus yang memiliki kemampuan istimewa serta memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi. 

Tanpa sengaja tikus tersebut bertemu dengan Sakuto, Sakuto amat menyukai Algernon. Hingga suatu hari Mochizuki pergi mencarinya. Pencarian Mochizuki berakhir di tempat Dream Flower Service tempat Sakuto bekerja. Sakuto awalnya merasa keberatan menyerahkan Algernon kepada Mochizuki, akan tetapi Mochizuki berusaha meyakinkan Sakuto bahwa Algernon akan baik - baik saja. Dan Sakuto-pun bertanya:


"Algernon no mama?" (Kamu Ibu-nya Algernon?) dengan gaya polosnya

Dan Mochizuki-pun terpaksa menjawab "Hai, watashi wa algernon mama"


Sebagai imbalannya, Mochizuki menyerahkan sebelah anting-nya kepada Sakuto yang sedari awal tertarik dengan "bling-bling".


Dari sini cerita-pun mulai menguras perasaan, mulai dari Sakuto bertemu dengan seorang wanita yang "mendadak" mengajak-nya berkencan dan secara tidak sengaja melakukan "kissing". Serta belakangan juga diketahui bawa wanita yang mengajaknya berkencan yang bernama Rio Kawaguchi (Cast. Mitsuki Tanimura) memiliki penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Dan karena hal itu-lah kenapa Brain Physiology Reserch mengembangkan obat yang bisa membuat orang menjadi "pintar" seketika. 



Sampai  Sakuto yang sudah menaruh hati-nya kepada Mochizuki dan berkata bahwa: 

"Haruka adalah orang yang paling aku cintai di dunia ini"


Hingga pada akhirnya Sakuto memutuskan rela menjadi "kelinci percobaan" Brain Physiology Research center-nya Mochizuki yang di kepalai oleh profesor Hachizuka. Sakuto dengan niat dan tekad yang bulat ingin menjadi orang yang pintar dan berguna, agar mama-nya bisa menyayanginya kembali.

Hal yang paling melatarbelakangi tindakan nekat Sakuto melakukan operasi percobaan Profesor Hachizuka adalah mama-nya. Sakuto mempunyai pengalaman hidup yang kelam. Mama-nya sudah tidak mau lagi mengakui-nya sebagai anak, lantaran Sakuto memiliki keterbelakangan mental sejak kecil. Hidup-nya menderita semenjak papa-nya memutuskan untuk berpisah dengan sang mama. Dengan alasan Sakuto hanya akan mencelakakan adik-nya yang masih kecil jadi Sakuto harus di "singkirkan". 

Sakuto yang tidak tahu menahu dan kenapa dia harus tinggal berdua saja dengan papa-nya saat itu, mencoba berusaha menjadi anak yang baik dan pintar. Dipikirannya kalau dia sudah pintar pasti mama-nya akan menyukainya kembali. Namun pada kenyataanya tidak seperti itu.


"Boku wa o riko ni narimashita, o riko ni natte boku no sekai wa kaerimashita"
(Sekarang aku sudah pintar, dengan aku menjadi pintar duniaku pun ikut berubah)

Bagaimana kelanjutan Sakuto ketika berhasil menjalani Operasi?
Apakah cita - cita-nya tercapai? yaitu membahagiakan Mama-nya?
Apakah orang sekitar akan lebih menghargai dia yang telah berubah menjadi normal?
Apakah dengan menjadi normal kehidupannya berubah?


The Ends...
Drama seri yang memiliki durasi satu jam ini mempunyai kesan yang tersendiri buat saya. Gak muna juga sih saya nge-fans sama Yamapi. Tapi banyak gosip yang bilang bahwa Yamapi kurang mendalami peran-nya sebagai Sakuto. Menurut saya, peran Sakuto yang dimainkan oleh Yamapi memang nampak berbeda, pasalnya selama ini Yamapi selalu memainkan peran yang hampir mirip dengan kepribadian sehari-hari-nya. Dan itu juga di iya-kan sendiri oleh Yamapi. Contoh saja Drama Nobuta Wa Produce ketika ia memainkan peran Akira Kusano atau boleh di tengok peran dia di Drama paling fenomenal Kurosagi. Kalau engga dapet peran cowok cool ya cowok yang ceria atau urakan. Thats!


Di drama Flower From Algernon ini, Yamapi di tantang memainkan peran yang benar - benar tidak biasa, yaitu sebagai seorang yang memiliki keterbelakangan mental. Yeah, menurut saya Yamapi totalitas dalam hal ini. Pelis jangan protes ini subjektif saya aja loh!

Overall, drama seri ini patut saya acungin jempol, drama yang sangat menginspirasi. Aslik saya nangis bombay apalagi pas kejadian klimaks-nya. Benar - benar menyentuh pisan-lah. Hanya di drama jepang ending sebuah drama bisa bikin baper. 

Dan pesan yang disampaikan dalam drama ini adalah bagaimana kita menjalani hidup penuh rasa syukur, bertindak yang baik, berperilaku yang baik kepada sekitar serta yang terpenting adalah Menghargai perbedaan terutama orang - orang yang memiliki kepribadian yang berbeda dan merangkul-nya.


Penasaran sama Drama Flowers From Algernon? nonton aja versi online-nya. Saya aja nonton ini nge-running seminggu dan begadang. Sempat di omelin suami sih. Wkwkwkwk...

Udah nonton? yukk share dengan saya, menurut kamu Drama Flower From Algernon yang di perankan oleh Yamapi ini bagaimana?




Disclaimer:
All Screenshoot Drama i take from Sweet Honeydew

You Might Also Like

3 comments

  1. Seru kayaknya. Ada versi drama koreanya gak ya? Cari ah

    ReplyDelete
  2. Hehe...bunda suka film-film Jepang or Korea sebenarnya, tapi anak-anak gak ada yang suka. Ya, jadilah bunda gak pernah nonton di bioskop or nonton dari DVD karena gak ada satu pun di rumah, hiks, hiks... alhasil buat menghibur diri nonton berulang-ulang tuh Grup Super Junior (Korea) ber-ulang-ulang sampe ngefans sama Siwon.

    ReplyDelete
  3. Kebiasaan drama jepang 😂 endingnya 💔💔 😂😂

    ReplyDelete

Like me on Facebook

Subscribe